GANTARIPRO.ID – Sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam menuduh Israel menunda-nunda negosiasi jeda kemanusiaan atau gencatan senjata. Hamas dan Israel diketahui sedang bernegosiasi yang ditengahi Qatar.
Juru Bicara Al Qassam Abu Ubaida, dalam pesan suara yang dirilis di Telegram, seperti dilaporkan kembali Anadolu, Selasa (14/11/2023), mengatakan Qatar memimpin upaya untuk membebaskan 100 perempuan dan anak-anak Israel dengan imbalan pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 perempuan dari penjara-penjara Negeri Yahudi.
Menurut Abu Ubaida, Israel menuntut pembebasan semua perempuan dan anak-anak yang ditawan di Gaza. Namun Hamas hanya menawarkan pembebasan 50 sampai 70 sandera dengan imbalan gencatan senjata selama 5 hari.
Dia menegaskan, Israel menunda-nunda bahkan terkesan tak mau tahu dengan nyawa para tawanan di Gaza. Belasan bahkan puluhan sandera tersebut tewas justru akibat serangan udara Israel di seluruh wilayah Gaza.
Teranyar, seorang perempuan tentara Israel yang disandera tewas dalam serangan beberapa hari lalu. Hamas merilis video saat tentara wanita itu di tahanan.
Brigade Al Qassam sebelumnya mengumumkan menahan 200 sampai 250 orang, termasuk tentara Israel. Hamas tak bisa memastikan jumlah pasti tawanan karena ada yang ditahan oleh kelompok perlawanan lainnya.
Hingga hari ke-38 pertempuran Palestina-Israel atau sejak 7 Oktober, lebih dari 11.180 warga Gaza meninggal dunia. Sebanyak 7.700 di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu lebih dari 28.200 lainnya menderita luka. Sementara jumlah korban tewas di pihak Israel hampir 1.200 orang.