GANTARI.ID, JAKARTA – Belum lama ini Ketua PWNU Sumatera Utara H. Marahalim Harahap berangkat ke Mesir mendampingi rombongan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang dipimpin Waketum Prof. KH. Nizar Ali untuk menyampaikan undangan kepada Syeikh Shawqi Ibrahim Allam seorang ulama terkemuka di dunia Islam.
Syeikh Shawqi Ibrahim Allam sebagai Grand Mufti Mesir diundang untuk menjadi pembicara pada kegiatan Muktamar Internasional Fiqih Peradaban yang akan diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (6/2/2023).
Muktamar Internasional Fiqih Peradaban digelar sebagai puncak dari rangkaian 250-an serial Halaqah Fiqih Peradaban yang sudah digelar sejak Agustus 2022 lalu dalam rangka Peringatan Satu Abad NU.
Setidaknya ada 300 ulama dari dalam dan luar negeri yang akan mengikuti Muktamar Internasional Fiqih Peradaban itu. Mereka terdiri dari ulama yang mewakili institusi lembaga maupun mufti di negaranya.
“Insya Allah Syeikh Shawqi Allam akan hadir bersama ulama-ulama internasional lainnya sebagai representasi ulama berbagai negara maupun lembaga-lembaga otoritatif di berbagai wilayah penjuru dunia,” ujar Marahalim, Selasa (17/1/2023).
Marahalim menyebut para ulama dari dalam dan luar negeri akan menyampaikan gagasannya mengenai relasi hukum fiqih dengan negara bangsa modern, hubungan Muslim dan non-Muslim, serta Piagam PBB dalam perspektif hukum Islam.
* Turut Membersamai Plt. Rektor UIN Sumatera Utara*
Dalam perjalanan tersebut, Plt. Rektor UIN Sumatera Utara Prof Abu Rokhmad, M.Ag, turut serta mengikuti serangkaian kegiatan rombongan PBNU bersama H. Marahalim Harahap tersebut. Di sela-sela kunjungan rombongan juga melakukan ziarah ke makam ulama Mazhab Fikih terbesar di dunia yaitu Imam Syafi’i yang terletak di area pemakaman Al-Qarafa, Distrik Al-Khalifa, Kairo, Mesir.
Abu Rokhmad menyampaikan, para peziarah sama-sama merasakan suasana yang begitu damai, tenang dan khusyuk saat memandang ke arah makam Imam Syafi’i. Mereka seakan-akan sedang melepas rindu kepada orang yang sangat dicintai. Ada pula dari mereka yang mengangkat kedua tangannya ke atas dengan membaca doa kepada Allah di depan makam Imam Syafi’i. “Kami seperti menemukan ketenangan jiwa saat berada di dalam kompleks makam Imam Syafi’i,” ujarnya.