Didesak Barat Gelar Pemilu Ukraina, Zelensky: Belum Saatnya, Ini Waktu untuk Berperang!

GANTARIPRO.IDPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak usulan untuk mengadakan pemilu di masa perang saat ini. Dia menganggap hal tersebut tidak bertanggung jawab. 

Debat panas muncul di luar dan internal Ukraina baru-baru ini. Sebagian dari mereka mempertanyakan, apakah Kiev harus menggelar pemilu ketika negara mereka sedang berada di bawah serangan Rusia.

“Kita semua memahami bahwa saat ini, di masa perang, ketika terdapat banyak tantangan, sangatlah tidak bertanggung jawab jika membahas topik terkait pemilu secara gegabah,” dalihnya, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/11/2023).

Komentar Zelensky kali ini tampaknya berusaha mengesampingkan pendapat yang menilai Ukraina harus mengadakan pemungutan suara untuk menunjukkan bahwa kredibilitas demokrasi negara itu tetap baik. Alih-alih mengamini usulan tersebut, dia malah menyerukan persatuan untuk menghindari diskusi politik yang tidak ada gunanya.

Darurat militer yang diberlakukan di Ukraina pada awal agresi militer besar-besaran Rusia pada Februari 2022, memang melarang pihak berwenang mengadakan pemilu. Akan tetapi, saat ini terdapat peningkatan perdebatan di dalam dan luar negeri mengenai kemungkinan pemilu dapat digelar pada Maret 2024.

Dalam pidato video malamnya, Zelensky mengatakan sangat penting untuk berkonsentrasi pada tantangan militer yang dihadapi Ukraina. Apalagi ketika negara itu mencoba mengusir pasukan Rusia yang menduduki hampir seperlima wilayahnya setelah melancarkan agresi lebih dari 1 tahun 8 bulan silam.

“Kita perlu menyadari bahwa ini adalah waktu untuk pertahanan, waktu untuk berperang, yang menjadi sandaran nasib negara dan rakyatnya. Saya percaya bahwa pemilu tidak tepat pada saat ini,” klaim Zelensky.

Jika dalam masa damai, Ukraina seharusnya mengadakan pemilihan anggota parlemen pada Oktober kemarin dan putaran pertama pemilihan presiden pada awal musim semi 2024.

Senator Amerika dari Partai Republik Lindsey Graham dan beberapa pejabat Barat lainnya mendesak Kiev untuk mengadakan pemilu. Menurut mereka, hal itu penting untuk menunjukkan bahwa negara bekas Uni Soviet tersebut dapat menyelenggarakan pemungutan suara yang bebas dan adil ketika sedang berperang.

Sementara Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa Zelensky sedang mempertimbangkan masukan terkait pro dan kontra pemilu di masa perang.

Zelensky sendiri sebelumnya mengatakan dia akan siap mengadakan pemungutan suara jika Ukraina mendapatkan bantuan yang dibutuhkan, dan jika pemilu memang dianggap perlu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *